Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Menariknya Musrenbang Desa Taringgul Tengah, Wanayasa

Musrenbang Desa Taringgul Tengah (29/01/2019)

PurwakartaOnline.com - Hari ini (Selasa, 29/01/2019), Pemerintahan Desa Taringgul Tengah menyelenggarakan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa. Musyawarah berjalan cukup dinamis, tingkat partisipasi peserta dari unsur-unsur masyarakat sangat tinggi.

Bapak Ade Kusnadi, Kepala Desa Taringgul Tengah yang lebih akrab disapa Ade Nèhi, harus berjibaku menanggapi usulan dan berbagai pertanyaan dari warga yang hadir. Poin krusial yang panas dibahas adalah seputar pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat.

Merancang Pembangunan 2020
Pada dasarnya, dilaksanakannya Musrenbang ini adalah untuk merencanakan pembangunan desa di tahun 2020, namun banyak hal penting lain di pokok pembahasan yang dilempar oleh peserta.

Sehingga Bapak Dede, perwakilan Kecamatan Wanayasa sempat membantu pembawa acara untuk mengembalikan fokus musyawarah kembali membahas pembangunan untuk tahun 2020.

Disepakati dalam musyawarah, pembangunan infrastruktur masih akan dilaksanakan di tahun depan. Sedangakan porsi pemberdayaan masyarakat, Dana Desa akan menambah penyertaan modal bagi Bumdes.

"Sangat penting Bumdes untuk segera berjalan mandiri, namun belum tentu di tahun-tahun depan Dana Desa masih ada", Kepala Desa menjelaskan.

Gotong Royong
Abad Badrudin, Ketua Bamusdes dalam sambutannya menjelaskan fungsinya dalam pengawasan. Semua tindakannya didasarkan pada peraturan yang berlaku.

Kemudian mengajak seluruh warga Desa Taringgul Tengah untuk meningkatkan gotong royong dalam segala pembangunan di Desa.

Karena sejak dahulu warga Desa kompak untuk urusan kerja bakti, maka saat ini dengan adanya Dana Desa sifat gotong royong ini mestinya semakin menguat.

Pembangunan Partisipatif
Hadir dalam musyawarah dua Pendamping Desa, yaitu Bapak Eep Saepul Malik dan Bapak Asep Nawawi.

Kemudian hadir dua Pendamping Lokal Desa, yaitu Amalia Khaerani dan Enjang Sugianto. Dalam kesempatan ini, Bapak Eep mengapresiasi musyawarah yang sangat partisipatif di Desa Taringgul Tengah.

"Pembangunan partisipatif itu adalah pembangunan yang berasal dari warga, oleh warga dan untuk warga. Seperti musyawarah kita sekarang, sangat partisipatif. Peserta musyawarah melempar berbagai usulan.", jelas Eep mengapresiasi jalannya musyawarah.

Bapak Asep Nawawi, memberi penegasan tentang beberapa regulasi terkait Desa. Diantaranya proyeksi pemerintah pusat untuk tahun depan yang akan mulai concern pada pembangunan SDM.

Proyeksi Pembangunan SDM
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) akan diprioritaskan pada 3 poin utama, yaitu Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi. Poin kesehatan diantaranya untuk pencegahan anak kerdil (stunting).

Program Insentif Guru Ngaji yang dilaksanakan di Desa merupakan salah satu pembangunan SDM, yang masuk pada poin pendidikan.

Sedangkan poin ekonomi, Bumdes jadi prioritas, bukan hanya prioritas di penerintah pusat tapi juga menjadi prioritas di Desa. (enjs)