Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Chandra Malik meriahkan Silaturahmi Budaya di Ponpes Al-Hikmah Mustofa, Plered

Chandra Malik, Musisi.

PurwakartaOnline.com - Pondok Pesantren Al-Hikmah Mustofa, Plered menggelar acara Silaturahmi Budaya (1/12/2017), acara yang tidak biasa di lingkungan pesantren. 

Diisi dengan lomba puisi, shalawatan dan diskusi kebangsaan. Sebuah terobosan berani bagi pondok yang dipimpin H. Yayan Ahmad Mustofa ini.

Gus Chandra (Chandra Malik) yang tampil dengan menggunakan jaket Banser, hadir sebagai bintang tamu.

Gus Chandra membawakan sejumlah lagu-lagu religi bercorak etnik dari album terdahulu dan lagu-lagu barunya. Bersama Cintakustik sebagai pengiring musik.

Deni A. Haidar menjadi keynote speaker dalam acara diskusi, dengan tema kebangsaan yang selalu menjadi tema utama GP Ansor, selain tentang islam rahmatan lil alamin, islam ramah dan islam bercorak nusantara.

Diskusi diakahiri dengan nelantunkan shalawat badar bersama dan menyanyikan lagu Mars Syubanul Wathon. 

Mars Syubanul Wathan merupakan sebuah lagu perjuangan pemuda pada saat pra-kemerdekaan yang konon kini sudah mulai dinyanyikan pula oleh berbagai unsur masyarakat Indonesia.

Lagu ini memiliki empat buah bait, dengan dua bait berbahasa arab dan dua bait berbahasa Indonesia. 

Saat masih dalam masa perjuangan kemerdekaan, yang biasa dinyanyikan adalah dua bait yang berbahasa arab, agar tidak dicurigai oleh pemerintah Hindia Belanda. 

Lagu dengan esensi luar biasa tentang semangat kebangsaan, kemerdekaan dan perlawanan terhadap penjajahan.

Berikut adalah syair dari lagu Mars Syubanul Wathan, karya KH. Abdul Wahab Chasbullah (1934):

ياَ لَلْوَطَنْ ياَ لَلْوَطَن ياَ لَلْوَطَنْ
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon

حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ
Hubbul Wathon minal Iman

وَلاَتَكُنْ مِنَ الْحِرْماَنْ
Wala Takun minal Hirman

اِنْهَضوُا أَهْلَ الْوَطَنْ
Inhadlu Alal Wathon


اِندُونيْسِياَ بِلاَدى
Indonesia Biladi

أَنْتَ عُنْواَنُ الْفَخَاماَ
Anta ‘Unwanul Fakhoma

كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْماَ
Kullu May Ya’tika Yauma

طَامِحاً يَلْقَ حِماَمًا
Thomihay Yalqo Himama

***

Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku

Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku

Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu

☆☆☆☆☆

Tantangan Gus Chandra buat para pemenang lomba puisi

Para pemenang lomba puisi dipanggil ke atas panggung, Gus Chandra menantang untuk menguji tiga pemenang lomba untuk membaca atau membuat puisi secara spontan, berurutan berempat. 

Momen ini menjadi puncak paling heboh dan mendebarkan, sorak sorai para pendukung tiap peserta menambah semarak acara.

Berikut video cuplikannya:

(ezs)