Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Strategi Pengelolaan SDM yang Efektif, Pimpin dengan Mendengar dan Memperhatikan

Pemimpin bisnis sukses harus bisa mengelola SDM dengan melihat, mendengar, dan memberi makna dalam tiap interaksi.
Strategi Pengelolaan SDM
MANGENJANG.COM — Banyak pemimpin bisnis hari ini sibuk mencari strategi pengelolaan SDM terbaik. Mulai dari teknologi HR hingga bonus besar. Namun, Zach Mercurio dari Harvard Business Review menyampaikan strategi yang justru sederhana tapi sering dilupakan: pemimpin harus melihat dan mendengar tim mereka secara nyata.

Melihat berarti mengenali keberadaan dan dinamika kehidupan karyawan. Mendengar artinya menyimak makna di balik kata-kata mereka. Ini bukan basa-basi seperti “apa kabar?” tapi pertanyaan bermakna seperti “apa yang sedang kamu pikirkan hari ini?”

Contohnya, seorang manajer logistik rutin menulis satu catatan kecil setiap Jumat tentang anggota timnya—misalnya, siapa yang sedang cemas, siapa yang sedang berjuang menyelesaikan tugas, atau anak siapa yang mulai masuk sekolah. Hari Senin, ia menyapa dengan: “Saya ingat minggu lalu kamu bilang…” Hasilnya? Timnya punya tingkat keterlibatan tertinggi di perusahaan.

Selain itu, pemimpin hebat juga mendengarkan makna total, tidak hanya kata-kata, tapi juga bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Mereka menggali perasaan, memberi respons dengan empati, dan yang terpenting—menindaklanjuti.

Tidak cukup hanya berkata “saya mengerti,” tetapi juga menunjukkan bahwa ucapan karyawan membawa perubahan. Inilah dasar dari rasa mattering yang membuat karyawan merasa penting dan dihargai.

Zach menyimpulkan bahwa strategi pengelolaan SDM terbaik bukan berasal dari sistem yang rumit, tetapi dari interaksi sehari-hari yang tulus, konsisten, dan manusiawi.

Untuk sukses dalam bisnis, pemimpin harus kembali pada dasar: membangun hubungan. Melihat dan mendengar bukan cuma sopan santun, tapi strategi kuat dalam pengelolaan SDM yang berdampak langsung pada kinerja perusahaan.***