Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

50 Jualan apa yang laku di kampung? Ini dia 50 bisnis yang cocok di pedesaan. Bagian 2

4. Usaha Jualan Camilan

Jualan camilan
Keperluan untuk makan adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia, hal ini pun menjadi alasan bahwa usaha kuliner selalu menjanjikan untuk dijalankan. Makanan ringan inilah yang menjadi salah satu pilihan untuk dijadikan usaha yang menguntungkan.

Namun usaha cemilan ringan ini perlu adanya inovasi, kreasi dan juga rasa. Usaha cemilan ringan ini bisa dijalankan dengan modal yang kecil sehingga bagi Anda yang bermodal minim tidak ada salahnya untuk mencoba usaha cemilan ringan ini.

Keberadaan dari cemilan ringan ini tidak bisa dipandang hanya sebelah mata saja, sebab walaupun makanan ini terbilang ringan tetapi keuntungan yang bisa diperoleh nantinya bisa sangat berbobot, usaha ini pun bisa berkembang dengan sangat pesat.

Cemilan ringan ini dapat berupa keripik, snack dan sebagainya. Walaupun usaha cemilan ringan ini merupakan usaha skala rumahan, tetapi telah banyak juga usaha makanan ringan yang telah berkembang besar dan memiliki permintaan pasar yang tinggi.

Permintaan akan cemilan ringan ini dari berbagai kalangan dari kaya atau miskin mulai dari anak – anak, dewasa sampai orang tua baik pria atau wanita. Sehingga banyak sekali produsen – produsen makanan yang menciptakan inovasi terbaru dalam setiap waktu.

Berikut ini adalah beberapa strategi sukses dalam menjalankan usaha cemilan :

a. Sediakan Sample

Dalam menarik perhatian serta untuk meningkatkan kepercayaan dari pembeli, maka sebaiknya sediakanlah sampel untuk dicoba oleh para konsumen sebelum membeli produk yang Anda tawarkan ini.

b. Promosi dan Komunikasi

Promosi serta komunikasi akan sangat penting sekali dalam menjalankan suatu usaha, Anda dapat membangun komunikasi dan promosi melalui media sosial media melalui situs, twitter, facebook dan sebagainya. Sebarkan juga brosur atau dengan mengadakan promo – promo tertentu supaya para konsumen tertarik untuk mencoba usaha makanan ringan yang Anda tawarkan.

c. Rasa Khas dan Enak

Pada usaha makanan ini tentunya rasa menjadi perhatian yang paling utama, apabila cemilan yang Anda tawarkan ini banyak disukai oleh para konsumen tentunya mereka akan kembali mengunjungi tempat Anda. Harga jual yang tidak terlalu mahal juga harus bisa Anda berikan, dengan harga yang terjangkau dan rasa cemilan yang enak tentu banyak pelanggan menyukainya.

d. Kemasan Menarik

Setiap orang pasti akan melihat tampilan luarnya terlebih dahulu sebelum membeli, maka daripada itu bila Anda menjalankan usaha cemilan, bungkuslah makanan dengan sangat menarik serta bersih. Sebab bila tampilan dari kemasan Anda ini terlihat jelek dan jadul tentu tidak akan ada konsumen yang akan mencoba makanan yang Anda buat.

Dalam mengawali suatu usaha tentu banyak pikiran negatif yang akan muncul dan selalu membayangi. Seperti halnya disukai atau tidaknya produk atau laku atau tidaknya suatu produk dan sebagainya. Oleh karena persiapkan mental serta latih diri Anda menjadi pengusaha yang sukses dan berhasil. Sebab suatu usaha pasti akan memulai dari bawah dan tidak langsung berhasil.

e. Analisa Usaha Cemilan

  • Masa penggunaan etalase selama 3 tahun
  • Masa penggunaan perlengkapan lainnya 2 tahun

Investasi

  • Investasi Nilai (Rp)
  • Etalase 2.500.000
  • Perlengkapan lain 900
Total Investasi Rp. 3.900.000

Biaya Operasional Per Bulan

Biaya Tetap :
  • Penyusutan etalase 1/36 x Rp. 2.500.000 69.444
  • Penyusutan perlengkapan lain 1/24 x Rp. 900.000 37.5
  • Gaji karyawan 700
Total Biaya Tetap Rp. 806.944

Biaya Variabel :
  • Aneka cemilan ringan 1.000.000
  • Sewa tempat 500
  • Biaya listrik dan kebersihan 100
Total Biaya Variabel Rp. 1.600.000

Total Biaya Operasional Rp. 2.406.944

Pendapatan per Bulan

Penjualan Cemilan : 50 porsi x 5.000 x 30 hari = Rp. 7.500.000

  • Keuntungan per Bulan

Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional = Rp. 7.500.000 – Rp. 2.406.944 = Rp. 5.093.056

  • Lama Balik Modal

Lama Balik Modal = Total Investasi / Keuntungan = Rp. 3.900.000 / Rp. 5.093.056 = 0.7 bulan (22 hari)

Jadi perkiraan total pendapatan Anda dalam menjual cemilan ini ialah Rp. 5.093.056. dengan lama balik modal ialah sebelum satu bulan.

Pada saat menjalankan usaha cemilan ini, supaya banyak konsumen tertarik dengan aneka jenis cemilan yang Anda buat maka gunakanlah mesin continuous sealer with gas. Mesin ini akan mengemas aneka cemilan yang Anda jual ini dengan menarik, mesin ini dilengkapi dengan pengisian udara sehingga kemasan tampak menggembung.

Mesin ini sangat sesuai sekali digunakan untuk mengemas produk cemilan ringan. Penggunaan dari mesin continuous sealer with gas ini sangat mudah, jadi pengemasan produk makanan pun bisa dijalankan dengan sangat lancar. Hasil kemasan pun lebih rapi dan menarik.

Untuk Anda yang tertarik memiliki mesin continuous sealer with gas ini bisa membelinya di Toko Mesin Maksindo, Anda bisa mengunjungi showroomnya secara langsung atau menghubungi kontak marketing untuk pemesanan mesin.

Kualitas dari mesin ini sangat berkualitas dengan harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Demikianlah ulasan dari peluang usaha cemilan ringan dan analisa usahanya, semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca yang ingin menjalankan usaha dan bisa menemukan mesin penunjang yang berkualitas.

5. Usaha Produksi dan Penjualan Bibit Tanaman


Untuk mengetahui suatu usaha layak untuk dilaksanakan atau tidak layak dilaksanakan maka perlu dilakukan analisis usaha tani. Untuk itu, usaha tani pembiakan tanaman misalkan contoh pembiakan tanaman durian yang dibahas dalam tulisan ini dapat disusun analisis usaha taninya yang meliputi analisis biaya produksi, analisis modal usaha tani, analisis keuntungan, analisis titik impas (break even point), dan lain-lain.

Semua perhitungan di dalam analisis ini berdasarkan satuan unit usaha dan masa pembiakan satu periode. Sebelum memutuskan untuk memulai suatu kegiatan bisnis usaha tani pembiakan durian, maka perhitungan untung atau rugi dan kemungkinan terjadinya kegagalan merupakan faktor utama yang selalu menjadi bahan pertimbangan.

Secara umum, suatu kegiatan usaha tani dapat dikatakan berhasil dalam segi finansial apabila dapat menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

  1. Usaha tani tersebut menghasilkan penerimaan yang dapat menutup semua biaya atau pengeluarannya
  2. Usaha tani tersebut menghasilkan penerimaan tambahan untuk membayar bunga modal yang dipakai, baik modal sendiri maupun modal
  3. yang dipinjam dari pihak lain
  4. Usaha tani tersebut memberikan jasa pengelolaan yang wajar kepada pelaku usaha tani tersebut.
Tinggi rendahnya biaya suatu usaha tani ditentukan oleh besarnya skala usaha dan efisiensi penggunaan modal, tenaga kerja, alat-alat serta sarana produksi. Biaya usaha tani meliputi semua ongkos-ongkos yang merupakan pengorbanan dalam pengadaan input produksi.

Untuk menilai kinerja atau performa suatu usaha, secara sederhana dapat dilakukan analisis perbandingan berbagai komponen biaya, pendapatan, dan keuntungan. Beberapa contoh analisis perbandingan tersebut, biasanya dinamakan ratio, adalah B/C rasio, R/Cratio, Break Even Point analysis (BEP), Return On Investment (ROI), Return On Assets (ROA) dan sebagainya.

a) Analisis B/C ratio

B/C ratio (benefit/cost) merupakan perbandingan antara keuntungan yang didapatkan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Keuntungan merupakan selisih yang diperoleh dari pendapatan (hasil penjualan) dikurangi biaya-biaya.

Komponen biaya yang dijadikan pembanding biasanya adalah biaya produksi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang. B/C ratio ini biayanya dilakukan untuk menilai kinerja keuangan dari suatu usaha pada tiap kali siklus produksi. Analisis ini menunjukkan seberapa besar suatu usaha menghasilkan keuntungan.

b) Analisis R/C ratio

Disamping B/C ratio, kinerja keuangan sejenis yang biasa dapat digunakan adalah R/C ratio (revenue/cost). Ratio ini menggambarkan kemampuan penerimaan usaha. Suatu usaha dapat memiliki R/C ratio = 1 jika jumlah penerimaan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Usaha yang baik tentunya harus mendapatkan R/C ratioyang lebih besar dari 1, artinya usaha tersebut mendapatkan margin positif (keuntungan).

c) Analisis ROI

Analisis ROI (Return On Investment) yaitu perbandingan antara keuntungan (return) dengan besarnya investasi yang telah dikeluarkan. Analisis ini menunjukkan kemampuan usaha untuk mengembalikan investasi yang telah dikeluarkan oleh si pemilik usaha.

Rasio ini biasanya dinyatakan dalam persen (%), sedangkan analisis ROA (Return On Assets) adalah perbandingan antara keuntungan (return) dibandingkan dengan nilai aset usaha (aktiva). Ratio ini menggambarkan kemampuan usaha untuk membiayai pengadaan asset usaha.

d) Analisis BEP

Analisis titik impas, biasanya disebut sebagai analisis BEP (Break Even Point). Titik impas adalah suatu keadaan dimana suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan, tetapi tidak pula menderita kerugian. Nilai-nilai yang berada dibawah titik impas menunjukkan bahwa usaha mengalami kerugian.

Oleh karena itu, setiap usaha harus mampu melebihi titik impasnya. Titik impas sendiri dapat dinyatakan dalam jumlah rupiah pendapat yang harus diperoleh atau dalam jumlah unit barang yang harus dihasilkan agar suatu usaha tidak mengalami kerugian.Analisis B/C ratio, R/C ratio dan BEP umumnya dapat diterapkan dalam setiap siklus produksi, sedangkan analisis ROI dan ROA umumnya dilakukan untuk satu periode tahun anggaran.

Bersambung......................