Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Misteri Nasi Goreng Dalam Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang

Amalia Mustika Ratu
MANGENJANG.COM - Sudah hampir menginjak bulan ke-5, sejak kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu direnggut nyawanya di kediamannya, di Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Seiring berjalannya waktu, banyak petunjuk baru yang ditemukan dan menjadi santapan hangat di media-media. Petunjuk tersebut entah mengarah kepada pelaku pembunuhan di Subang atau justru semakin mengaburkannya.

Saat ini, sebagaimana diberitakan Cerdik Indonesia (26/12/2021), media yang tergabung di Pikiran Rakyat ini merilis berita mengenai nasi goreng menjadi bukti kuat untuk mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan Tuti dan Amalia di Jalancagak Subang ini.

Dugaan sementara, nasi goreng tersebut merupakan makanan yang dimakan oleh pelaku sebelum membunuh ibu dan anak, Tuti dan Amalia secara tragis.

Nasi goreng tersebut ditemukan di atas meja makan di rumah yang menjadi TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak Subang, Jawa Barat.

Hal itu diutarakan oleh Yosef yang tidak lain adalah suami dari Tuti Suhartini sekaligus ayah dari Amalia Mustika Ratu.

Ia mengatakannya dalam sebuah channel YouTube Anjas di Thailand yang berjudul: "REKAMAN SAYA BERDEBAT DENGAN YOSEP!!", video tersebut diunggah pada Sabtu 25 Desember 2021.

Hingga saat ini Yosef sendiri merupakan salah seorang saksi yang paling sering berurusan atau dipanggil oleh pihak Kepolisian

Karena hal itulah Yosef merupakan orang yang paling dicurigai oleh publik sebagai pelaku atau dalang di balik pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang.

"Kini, setelah memasuki 5 bulan kasus Subang, Yosef masih dicurigai sebagai pelaku," kata Anjas di Thailand.

"Namun tak sekuat waktu di awal kasus, sudah berkurang dan kini sudah melebar ke mana-mana," lanjut Anjas.

Ditegaskan oleh Yosef, bahwa nasi goreng yang ditemukan penyidik di rumah TKP sama sekali bukan milik korban Tuti maupun Amel.

Yosef meyakini hal itu setelah melihat bukti berupa foto yang ditunjukkan oleh penyidik mengenai bungkusan nasi goreng dan makanan lain dalam alumunium foil.

Yosef pun menyatakan, jika cara menyajikan nasi goreng itu tidak sesuai dengan kebiasaan Tuti maupun Amel.

Saat dirinya hendak berangkat dari rumah TKP pembunuhan ke rumah Mimin, istri mudanya, Yosef tidak melihat ada makanan di atas meja makan.

"Saya tidak makan di rumah (Tuti) waktu itu," kata Yosef.

"Maka waktu saya pulang, di rumah Bu Mimin (istri mudanya) saya buat nasi goreng sendiri jam 1 malam," ujar Yosef lebih lanjut.

Dijelaskan oleh Anjas di Thailand, bahwa kebiasaan seseorang itu tidak bisa dihilangkan begitu saja.

Ada kebiasaan orang jika beli nasi goreng di luar dan dibungkus, maka saat menyantapnya pun masih beralaskan bungkusnya itu.

Namun ada juga yang sebelum memakannya dituangkan dulu ke piring. Tergantung, itu adalah faktor kebiasaan masing-masing orang.

"Dan Pak Yosef menyimpulkan bahwa itu (cara makan seperti yang dilihatnya di foto yang ditunjukkan penyidik) bukanlah kebiasaan dari Amel atau Ibu Tuti," jelas Anjas.

Atas dasar itulah, Anjas menyimpulkan bahwa ada dugaan, yang makan saat itu ada hubungannya dengan si pelaku pembunuhan.

"Ini linear dengan tiga orang saksi yang telah mengaku melihat sosok 5 orang di depan rumah TKP," kata Anjas.

"Lima orang tersebut adalah tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki," lanjut Anjas.

"Dan ketiga perempuan itu dua di antaranya diduga adalah Amel dan Ibu Tuti," kata Anjas, menduga.

"Ada kemungkinan jika dihubungkan dengan pertanyaan apakah sekitaran jam 24.00 WIB itu ada 3 orang tamu?" Anjas mempertanyakan.

"Apakah mereka itu yang membawa nasi goreng? atau Amel yang membeli nasi goreng?" Kata Anjas lebih lanjut bertanya.

"Atau siapapun yang membeli nasi goreng, kemungkinan besar yang makan itu, kalau mengacu pada pernyataan Pak Yosef, bukanlah Amel atau Ibu Tuti," kata Anjas, yakin.

"Tapi adalah tamu yang datang malam itu," pungkas Anjas.

Kapolda kantongi nama yang diduga dalang pembunuhan ibu dan anak di Subang

Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana telah memberikan sinyal terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang ini.

Kapolda mengatakan, dari hasil pemeriksaan para saksi kini telah didapatkan sejumlah nama yang diduga merupakan dalang pembunuh ibu dan anak di Jalancagak Subang.

"Dalam waktu dekat sudah mengarah pada nama-nama tersangka. Mohon doa restunya," kata Suntana, menjelaskan.

Sekedar mengingatkan, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) dibunuh oleh pelaku pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu.

Jasad kedua korban tersebut ditemukan di dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Ciseuti, Jalancagak, Subang, Jawa Barat.****