Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tingkatkan Nilai Ekonomi Manggis, Dispangtan Purwakarta Dorong Diversifikasi Produk

Manggis sebelum disortir (Dok. Poktan Barong Mulya - 2020)
Purwakarta Online - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, mendorong petani manggis untuk melakukan diversifikasi produk olahan berbahan dasar manggis dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi.

Diyakini, manggis masih belum banyak diolah menjadi produk turunan. Sementara ini petani lebih banyak menjual secara curah atau jabrug dan belum disortir ke pengepul saat musim panen.

Dikutip dari Purwakarta News (28/8/2021), Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan, mengatakan, saat ini para petani manggis sudah diedukasi untuk menciptakan produk olahan. Pasalnya, buah ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

"Selama ini, manggis dijual petani yang berbentuk buah saja. Andalan utamanya memang untuk ekspor. Namun, tahun ini ada kendala di ekspor. Sehingga, ekspor manggis belum maksimal," ujar Midan, Sabtu 28 Agustus 2021.

Tahun ini, manggis asal Purwakarta masih kalah bersaing di pasar ekspor. Selain itu, hasil panen buah manggis lokal juga menurun akibat cuaca buruk yang terjadi belakangan ini.

Dengan demikian, perlu ada inovasi baru, supaya petani lokal mendapat tambahan penghasilan. Salah satunya, manggis diolah menjadi berbagai produk makanan dan obat herbal.

Olahan manggis yang sudah jalan, yaitu sirup. Ada sejumlah perajin yang mengolah manggis menjadi sirup. Selain itu, ada juga petani lokal yang mengolah manggis menjadi obat herbal.

"Dengan olahan ini, maka petani akan mendapat penghasilan tambahan," ujarnya.

Untuk pemasaran olahan manggis ini, lanjut Midan, ada yang dengan cara konvensional. Atau memasarkannya dengan daring, melalui e-commerce lokal.

Terkait dengan ekspor manggis, Midan mengakui, buah manggis asal Purwakarta saat ini belum maksimal diserap untuk pasar ekspor. Dari hasil produksi sebanyak 46 ribu ton per tahun, baru sekitar 3.000 ton yang berhasil diekspor.

"Jadi, peluang untuk olahan manggis ini cukup tinggi," jelasnya.

Sementara itu, sebuah jurnal dengan judul Rantai Nilai Produk Olahan Buah Manggis*, menyebutkan bahwa rantai nilai produk olahan manggis secara umum melibatkan enam aktor utama, yaitu petani, pedagang pengumpul, pemasok, perusahaan pengolahan, BBP Mektan dan pemerintah daerah.

Masih dari Jurnal yang sama, disebutkan beberapa produk olahan dengan bahan dasar manggis yang cukup bernilai tinggi yaitu kapsul herbal kulit, dodol biji, tepung kulit dan koktail.

Di Kabupaten Purwakarta sendiri, telah ditemukan beberapa produk olahan berdasar manggis diantaranya wajit buah manggis, es krim manggis, sirup manggis dan dodol buah manggis.

Video Olahan Manggis dari Wonderfood Net.


(enjs)

* Mochamad Aji Narakusuma, Anas Miftah Fauzi dan Muhammad Firdaus. 2013. Rantai Nilai Produk Olahan Buah Manggis. Jurnal Manajemen & Agribisnis. 10(1): 20